Liputan6.com, Ternate:
Unjuk rasa ratusan mahasiswa dari tiga universitas di Ternate, Maluku
Utara di depan kantor wali kota setempat, Senin (24/10), berujung
bentrok. Pendemo menuntut Wakil Wali Kota Arifin Jafar mundur dari
jabatan karena memfitnah kegiatan kampus.
Dalam orasinya, pendemo
memprotes pernyataan Arifin Jafar soal "ayam kampus". Namun, demo
mahasiswa ini sempat mendapat serangan dari kelompok massa yang tidak
dikenal. Saling kejar dan pukul pun terjadi. Mahasiswa yang sempat
mundur menyerang balik dengan merusak gapura kantor wali kota. Mereka
pun memaksa masuk kantor wali kota sehingga membuat puluhan pegawai
panik berhamburan keluar.Sejumlah perwakilan mahasiswa akhirnya diterima berdialog dengan Arifin. Namun dalam pertemuan itu, sang wakil wali kota malah mengancam akan mengerahkan pasukan adat Kesultanan Ternate untuk meredam aksi mahasiswa.
Aksi mahasiswa ini merupakan buntut dari pernyataan Arifin yang menyebutkan kampus mengoleksi "ayam kampus" alias pekerja seks komersial. Akibat pernyataan tersebut, mahasiswa menuntut sang wakil wali kota Ternate segera mundur dan menyampaikan permohonan maaf di seluruh media cetak maupun elektronik [baca: Mahasiswa Tuntut Mundur Wakil Walikota Ternate].(ADI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar